
Pemasteran bisa dimulai sejak murai batu berumur 3 minggu.
—-
Murai batu
memang dijuluki sebagai burung pengicau terbaik di dunia, tetapi
kemampuannya dalam merekam suara kicauan burung lain masih kalah
dibandingkan dengan burung-burung dari keluarga cica / leafbird,
khususnya
cucak hijau.
Karena itu, perlu pertimbangan tertentu dalam memilih burung master,
terutama untuk anakan MB. Pemasteran murai batu, sebagaimana jenis
burung lainnya, memang lebih baik dilakukan sejak dini, dan bisa dimulai
pada umur 3 minggu atau ketika burung sudah bisa nangkring sempurna.
Burung muda lebih cepat merekam suara di sekitarnya ke dalam
memorinya, daripada burung yang sudah dewasa. Pilihlah burung
master-burung master yang yang kicauannya mudah diterima murai batu.
Kalau umurnya lebih dari 3 minggu ya tidak apa-apa, tetapi untuk hasil
terbaik, jangan melebihi 3 bulan.
Tahap 1: Lovebird dan parkit

Parkit: Cerecetan tajam dan kasar.
Untuk tahap awal, kata Om Syamsul, ada dua jenis burung master yang
dapat digunakan, yaitu parkit dan lovebird. Biasanya dia menggunakan dua
ekor lovebird serta sepasang parkit untuk memaster anakan murai batu.
“Kita tempel dulu anakan murai batu dengan dua ekor lovebird dan
sepasang parkit selama sebulan. Untuk lovebird kita gantang terpisah,
diusahakan tidak saling melihat, supaya keduanya sering bunyi saling
bersahutan. Tetapi sepasang parkit dimasukkan dalam satu sangkar,
sehingga saat bercumbu akan mengeluarkan suara-suara cerecetan yang
khas, tajam, dan kasar,” kata Om Syamsul.
Bagi yang belum memiliki burung master, cara seperti ini dapat
menghemat uang, tenaga, dan biaya pemeliharaan, namun hasilnya tetap
optimal. Selama satu bulan, kita hanya perlu membeli dua jenis burung
dulu.
Tahap 2: Cucak jenggot

Cucak jenggot untuk masteran MB
Setelah satu bulan berlalu, kini saatnya membeli dua ekor cucak
jenggot. Sama seperti lovebird, dua ekor CJ ditempatkan dalam sangkar
terpisah, dan diusahakan tidak saling melihat.
Perlu diketahui, setiap kali menambah burung masteran yang baru, Anda harus mengenalkan dahulu kepada anakan murai batu.
Caranya, murai batu dan burung master sama-sama tidak dikerodong.
Biarkan murai batu mendengar suara kicauan burung master di dekatnya,
sehingga tahu jika pemilik suara bukanlah sesama murai batu.
Tetapi perkenalan ini cukup 1 jam saja. Setelah itu, murai mesti
dikerodong. Atau bisa juga sangkar burung master digantung lebih tinggi
daripada sangkar murai, sehingga murai batu bisa konsentrasi mendengar
ocehan burung master.
Anjuran mengenalkan burung master kepada murai batu ini berlaku untuk
semua jenis masteran yang mau digunakan, termasuk lovebird, parkit,
cucak jenggot, dan sebagainya.
Tahap 3: Cililin
Kalau sudah ada tanda-tanda anakan murai batu mau melepas
bulu trotolnya dan berganti menjadi
bulu dewasa, Anda bisa menambahkan satu burung master lagi, yaitu cililin.
Tetapi, umur pergantian
bulu trotol ke bulu dewasa pada murai batu berbeda-beda, tergantung dari kualitas
pakan
dan faktor genetik. Umumnya, murai hasil tangkapan hutan mengalami
pergantian bulu dewasa lebih lambat daripada burung hasil penangkaran.
Sekadar gambaran, pergantian bulu trotol ke bulu dewasa pada MB ring
umumnya terjadi pada umur 2-4 bulan. sedangkan pada MB hasil tangkapan
alam sekitar 3-5 bulan.

Cililin menjadi masteran “wajib” bagi murai batu.
—-
Isian cililin pada murai seperti sesuatu yang “wajib”. Banyak yang
berseloroh, murai batu tanpa isian cililin seperti sayur kurang garam.
Ya, cililin memang menjadi salah satu masteran MB yang ngetren saat ini.
Namun tetap ada persyaratan dalam memilih cililin sebagai masteran MB. Kriterianya bukan sekadar asal
gacor,
panjang, dan volumenya kencang saja. Justru kalau suara terlalu
kencang, apalagi tipikal suaranya menekan, bisa berdampak negatif
terhadap murai batu.
“Murai batu yang mentalnya tanggung justru bisa
ngedrop ketika mendengar suara tembakan cililin yang modelnya seperti itu,” pesan Om Syamsul.
Jadi? Pilihlah cililin yang memiliki suara kristal, karena tipikal suaranya tidak menekan dan lebih enak didengar.
Speed juga jangan terlalu rapat agar lebih gampang dicerna murai batu.
Cililin dengan suara kristal dan
speed tidak terlalu rapat
bisa langsung digantang berdekatan dengan murai batu yang akan dimaster.
Untuk tahap awal, jarak diatur sekitar 2 meter. Kalau kedua burung
sudah saling mengenal (sekitar 1 minggu), jarak bisa diperpendek menjadi
satu meter saja. Jangan khawatir murai batu bakal ketakutan melihat
cililin. Justru hasilnya lebih optimal.
Nah, sampai di sini, sudah ada empat burung master, di mana pembelian
dan pemasterannya dapat dilakukan dalam tiga tahapan di atas.
“Untuk sementara, ini sudah cukup. Kalau nanti murai batu sudah
selesai mabung, bulu-bulu dewasa sudah tumbuh lengkap, murai akan
mengeluarkan semua isiannya, mulai dari suara lovebird, parkit, cucak
jenggot, dan cililin. Dijamin bisa juara, setidaknya masuk nominasi ,
dengan catatan terpantau tim juri lho,
he… he…,” ujar Om Syamsul berseloroh.
Berdasarkan pemantaun
Tim SKL Bird Farm,
empat jenis burung ini memang paling favorit dijadikan masteran bagi
murai batu. Kempat jenis burung ini juga bisa bersamaan diterima oleh
murai, karena tipikal suara, irama, dan lagunya mirip atau hampir sama.
Jadi jangan langsung buru-buru memborong belasan burung master, dan
memasternya dalam waktu hampir bersamaan. Sebab, sulit bagi anakan murai
batu untuk menerima semua yang kita sodorkan. Ini sama seperti kita
memborong banyak buku dalam satu waktu, padahal kita membaca satu buku
pun butuh waktu cukup lama.
Jangan minder pula saat bermain ke rumah teman, yang kebetulan punya
murai batu dengan isian super komplet. Tetap fokus pada murai Anda
sendiri. Boleh jadi MB milik teman Anda memiliki isian komplet, namun
kalau dimaster dalam waktu hampir bersamaan, biasanya suara yang keluar
hanya pendek-pendek, dan segera berganti dari satu isian keisian lain.
Lebih baik empat burung dulu, yang penting murai batu bisa membawakan lagunya panjang-panjang dan sempurna.
Tahap 4: Menambah beberapa isian lagi
Kalau murai batu sudah fasih mengeluarkan isian lovebird, parkit,
cucak jenggot, dan cililin, barulah kita memasuki tahap berikutnya,
yaitu menambah beberapa isian lagi.
Dalam tahapan ini, Anda bisa menggunakan jalak suren,
kenari,
siri-siri, rambatan, dan jenis burung kicauan lainnya sesuai dengan
selera Anda. Tetapi ingat, pemasteran jangan dilakukan dalam waktu
bersamaan, atau sekaligus, melainkan tetap bertahap agar hasilnya makin
optimal.

Pilih jalak suren ngalas.
Untuk jalak suren, sebaiknya jangan asal pilih. Jalak suren yang
pintar ngoceh, dan sering bersiul-siul, justru kurang bagus untuk
masteran murai batu. “Kalau mau menggunakan jalak suren, sebaiknya
pilihlah yang masih punya suara-suara alasan atau suara alaminya, atau
yang
ngekrek saja,” ujarnya.
Jangan lupa juga, tidak semua murai batu mampu membawakan suara
kenari, jadi tergantung pada kecerdasan burung. Banyak yang mengatakan,
MB kalau bisa membawakan suara cililin, pasti dapat melagukan suara
kenarian. Belum tentu ! Justru MB yang bisa membawakan lagu kenari,
pasti bisa menirukan suara cililin.
Burung master yang kurang cocok untuk MB
Berdasarkan pengalaman Om Syamsul dan Tim SKL Bird Farm, ada beberapa
burung master yang tak begitu cocok untuk murai batu. Artinya, susah
masuk ke dalam memori sebagian besar murai batu. Namanya juga sebagian
besar, tentu ada sebagian kecil individu MB yang tetap dapat merekamnya.
Adapun burung master yang kurang begitu cocok untuk murai antara lain tengkek buto, ekek geling, dan pelatuk bawang.
Untuk suaranya silahkan download disini
SUARA MASTERAN.